PASAR KLIWON
Warga
Kenteng, Silir, Semanggi, Minggu (23/12), menggelar pentas seribu karya
warga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Ar Ridho. Tidak hanya
menggelar pentas seni, dalam kegiatan tersebut juga diluncurkan buku
karya warga Silir.
Ketua PKBM Ar Ridho, Sarjoko, mengatakan kegiatan peringatan Hari Ibu tersebut melibatkan 3.000 warga yang berasal dari Silir dan sekitarnya.
Peringatan tersebut bertajuk Ibu Sekotor Apa pun Dirimu, Surgaku Berada di Bawah Telapak Kakimu.
”Apa pun kondisi ibunya, tetap saja surga berada di bawah telapak kaki ibu. Ini tema yang tepat untuk peringatan Hari Ibu,” ungkapnya, Sabtu (22/12).
Dijelaskannya, kegiatan tersebut juga bertujuan menunjukkan kondisi Silir sudah berubah. Dulu, jelasnya, Silir dikenal sebagai pusat prostitusi di Kota Bengawan. Kondisi tersebut memberi dampak negatif kepada anak-anak yang tinggal di wilayah itu.
Sarjoko mengutarakan dalam kegiatan itu pihaknya juga meluncurkan buku karya warga Silir berjudul Jika Silir adalah Takdirku. Dikatakannya, buku tersebut murni disadur dari tulisan warga Silir.
Diungkapkannya, buku itu berisi curahan hati warga selama mereka tinggal di Silir.
Tulisan PSK
”Buku ini menunjukkan setiap masyarakat bisa mencurahkan isi hati mereka. Setiap warga menulis curahan hati mereka kemudian kami sadur tetapi sebelumnya kami pilah-pilah terlebih dahulu karya yang layak,” terangnya.
Disebutkannya, buku tersebut berisi 40 tulisan warga Silir baik dari eks pekerja seks komersial (PSK) hingga anak PSK. Dijelaskan Sarjoko, buku tersebut dicetak sebanyak 1.000 lembar dan akan diedarkan di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Sarjoko mengatakan pihaknya bakal membikin buku bertajuk sama untuk diluncurkan pada Desember 2013 mendatang.
”Kami minta warga menuliskan kisah mereka tinggal di Silir. Akan kami launching juga pada Desember tahun selanjutnya,” ungkapnya. - Oleh : (Taufiq Sidik Prakoso)
Ketua PKBM Ar Ridho, Sarjoko, mengatakan kegiatan peringatan Hari Ibu tersebut melibatkan 3.000 warga yang berasal dari Silir dan sekitarnya.
Peringatan tersebut bertajuk Ibu Sekotor Apa pun Dirimu, Surgaku Berada di Bawah Telapak Kakimu.
”Apa pun kondisi ibunya, tetap saja surga berada di bawah telapak kaki ibu. Ini tema yang tepat untuk peringatan Hari Ibu,” ungkapnya, Sabtu (22/12).
Dijelaskannya, kegiatan tersebut juga bertujuan menunjukkan kondisi Silir sudah berubah. Dulu, jelasnya, Silir dikenal sebagai pusat prostitusi di Kota Bengawan. Kondisi tersebut memberi dampak negatif kepada anak-anak yang tinggal di wilayah itu.
Sarjoko mengutarakan dalam kegiatan itu pihaknya juga meluncurkan buku karya warga Silir berjudul Jika Silir adalah Takdirku. Dikatakannya, buku tersebut murni disadur dari tulisan warga Silir.
Diungkapkannya, buku itu berisi curahan hati warga selama mereka tinggal di Silir.
Tulisan PSK
”Buku ini menunjukkan setiap masyarakat bisa mencurahkan isi hati mereka. Setiap warga menulis curahan hati mereka kemudian kami sadur tetapi sebelumnya kami pilah-pilah terlebih dahulu karya yang layak,” terangnya.
Disebutkannya, buku tersebut berisi 40 tulisan warga Silir baik dari eks pekerja seks komersial (PSK) hingga anak PSK. Dijelaskan Sarjoko, buku tersebut dicetak sebanyak 1.000 lembar dan akan diedarkan di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Sarjoko mengatakan pihaknya bakal membikin buku bertajuk sama untuk diluncurkan pada Desember 2013 mendatang.
”Kami minta warga menuliskan kisah mereka tinggal di Silir. Akan kami launching juga pada Desember tahun selanjutnya,” ungkapnya. - Oleh : (Taufiq Sidik Prakoso)
bagaimana caranya bisa mendapatkan buku jika selir adalah hidup ku ini... mohon bantuannya.... untuk bahan utama skripsi yang akan saya selesaikan semester ini...
BalasHapuskarena kemarin mlm saya juga melihat bapak dan ibuk di acara kick andy cerita nya sangat menarik sekali..... dan usaha, perjuangannya sangat butuh pengorbanan sampai bapak diserang beberapa preman disitu.... saya sampai kagum
BalasHapus