Hal ini diungkapkan oleh Ketua PKBM Ar-Ridho, Sarjoko yang ditemui Timlo.net belum lama ini di Dikpora. “Ini kami lakukan untuk merubah persepsi masyarakat yang dulu tempat prostitusi, sekarang menjadi tempat pendidikan. Banyak program yang sudah dilakukan oleh Ar-Ridho yakni program kesetaraan untuk mendidik masyakarat seperti program paket B dan C, kursus komputer dan juga kurus-kursus lainnya,” jelasnya ramah.
“Sekarang ini kami memberikan keterampilan kepada 25 mantan PSK. Jadi kami berikan motivasi-motivasi pembelajaran pada mereka, bahkan kami pun juga memberikan permodalan pada mereka dengan harapan setelah mereka kami beri pembelajaran, mereka bukan hanya melupakan aktivitasnya, tetapi juga meninggalkan aktivitas mereka yang kurang baik, nantinya keberadaan PKBM ini bisa membantu mengubah kawasan Silir menjadi kawasan pendidikan dan religius,” harapnya optimis.
Dirinya menambahkan bahwa di PKBM ini memperolah pendanaan bukan berasal dari peserta, melainkan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Surakarta dan donator. Jadi pihaknya memberikan fasilitas secara gratis. “Kami gratiskan karena mayoritas penduduk disana dari pemulung, tukang batu, buruh pedagang asongan dan buruh lainnya. Jadi lembaga kami memfasilitasi kepada masyarakat-masyarakat yang kurang mampu,” imbuhnya.
“Adapun pendidikan yang kami punya yakni baik formal maupun non formal seperti adanya PAUD itu menjadi TPA (Tempat Penitipan Anak), Tempat Bermain, dan Taman Kanak-Kanak (TK),” ujarnya.
Ditanya mengenai berapa jumlah anak yang mengikuti pendidikan disana, dirinya menjawab bahwa ada 94 anak yang di PAUD, 23 anak mendaftar paket B, serta yang sudah berjalan setahun ini yakni ada 30 anak yang ikut paket C. “Kami berharap khususnya dinas terkait dan lembaga-lembaga yang bisa membantu kami, agar setidaknya silir itu sudah tidak dikenal dengan prostitusinya lagi serta kami mengkhususkan para PSK dan Mucikari dengan harapan bukan kami berarti ingin membuka aib mereka, kami ingin belajar bersama, toh kalau kita mau belajar, mereka itu tidak lebih buruk dari kita dengan harapan seperti sekarang ini banyak orang yang takut ke silir. Alhamdulillah dengan adanya PKBM Ar-Ridho orang mau kesana aman,” optimisnya kedepan.
Editor: Rony Setio Aji,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar